Selamat Datang di Weblog Dr. Yonas Muanley, M.Th.Imanuel 2020

Tuesday, March 10, 2020

Teknologi Transformasi Belajar

ad300
Advertisement
Teknologi Transformasi Belajar yaitu sebuah konsep tentang belajar yang membutuhkan alat untuk belajar yang lebih transformatif, yaitu:

1. Belajar menyelidik

Belajar menyelidik adalah belajar yang menekankan pada kemampuan seseorang dalam menggunakan proses dan prosedur intelektual untuk menyelesaikan masalah akademis maupun praktis yang dihadapinya.

Kemampuan belajar demikian dalam bidang ilmu alamiah disebut dengan “belajar menemukan” (discovery learning) atau kemampuan belajar menemukan, sedangkan dalam ilmu budaya, kemampuan belajar menemukan disebut dengan “belajar berkreasi” (creative learning).

Implementasi metode “belajar menemukan” di kelas untuk bidang-bidang kelimuan tertentu menyebabkan berkurangnya ceramah guru maupun dosen. Dengan kata lain, “belajar menemukan” membuat dosen meminimalisasi ceramah sepanjang awal pelajaran hingga akhir pelajaran.

Belajar menyelidik memberi ruang yang besar kepada peserta didik untuk menemukan sesuatu. Para peserta didik mendapat peluang yang lebih besar untuk peserta didik mengadakan penelitian atau mengadakan kegiatan meneliti secara mandiri maupun secara kelompok.
Metode belajar menyelediki membuat peserta didik memecahkan masalahnya sendiri (memecahkan persoalan hidupnya sendiri).
Sering terjadi dalam kehidupan masyarakat yaitu pengetahuan dan penerapannya mengalami perubahan yang relatif cepat.


2. Belajar mandiri

Belajar mandiri merupakan kelanjutan dari belajar menemukan. Belajar mandiri membentuk sebuah kemampuan dalam hal mendapatkan atau memperoleh pengetahuan dan menggunakan pengetahuan tersebut. Keberhasilan dalam kehidupan seseorang diukur dari kemampuan bertindak dan berpikir sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Belajar mandiri membutuhkan program belajar yang disertai petunjuk belanjar mandiri dengan bantuan guru yang minimal. Selain itu, belajar mandiri membutuhkan pelibatan peserta didik dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajarnya sendiri. Belajar mandiri dapat kita lihat dalam program belajar yang diselenggarakan di UT dengan menggunakan modul belajar.

3. Belajar struktur bidang studi

Belajar strutur bidng studi memungkinkan materi atau informasi dalam bidang studi berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan. Pendekatan pembelajaran ini menganggap bahwa kemampuan manusia terbatas sementara informasi terus berkembang atau bertambah dan membanjiri kehidupan manusia. Kuatnya arus informasi demikian membuat pilihan-pilihan yang lebih bermakna. Pilihan tersebut yakni mempelajari gagasan umum yang dijadikan sebagai dasar dalam menyusun, menafsirkan, dan memperkirakan gejala yang ada dalam bidang studi itu. Dengan kata lain, setiap orang mesti mempelajari struktur bidang studi. Mempelajari struktur yang dimaksudkan disini dilakukan dengan cara berusaha memahami konsep, prinsip, prosedur, dan model teoritik (Yusufhadi Miarso, 2004:130)

4. Belajar mencapai penguasaan

Mesti diyakini bahwa setiap peserta didik belajar untuk menguasai apa yang dipelajarinya sesuai tujuan pelajaran yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan pembelajaran ini menjadi standar bagi seluruh peserta didik atas tugas yang diberikan bersesuaian dengan kemampuannya. Kepada peserta didik diberikan bahan, waktu dan bimbingan yang diperlukan untuk keberhailan peserta didik.
Belajar mencapai penguasaan menjadi transformasi belajar yang diperlukan disamping 3 tranformasi belajar sebelumnya. Belajar mencapai penguasaan memungkinkan seseorang berkarya dalam masyarakat dan dunia kerja secara baik dan berhasil.

Sumber Intisari konsep transformasi belajar: Yusufhadi Miarso, 2004:130
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra

0 comments: